Rabu, 30 Mei 2012


BumiBeriman bahwa Tuhan itu ada adalah iman yang paling utama. Jika seseorang sudah tidak percaya bahwa Tuhan itu ada, maka sesungguhnya orang itu dalam kesesatan yang nyata.
Benarkah Tuhan itu ada? Kita tidak pernah melihat Tuhan. Kita juga tidak pernah bercakap-cakap dengan Tuhan. Karena itu, tidak heran jika orang-orang atheist menganggap Tuhan itu tidak ada. Cuma khayalan orang belaka.
Ada kisah zaman dulu tentang orang atheist yang tidak percaya dengan Tuhan. Dia mengajak berdebat seorang alim mengenai ada atau tidak adanya Tuhan. Di antara pertanyaannya adalah: “Benarkah Tuhan itu ada” dan “Jika ada, di manakah Tuhan itu?”
Ketika orang atheist itu menunggu bersama para penduduk di kampung tersebut, orang alim itu belum juga datang. Ketika orang atheist dan para penduduk berpikir bahwa orang alim itu tidak akan datang, barulah muncul orang alim tersebut.
“Maaf jika kalian menunggu lama. Karena hujan turun deras, maka sungai menjadi banjir, sehingga jembatannya hanyut dan saya tak bisa menyeberang. Alhamdulillah tiba-tiba ada sebatang pohon yang tumbang. Kemudian, pohon tersebut terpotong-potong ranting dan dahannya dengan sendirinya, sehingga jadi satu batang yang lurus, hingga akhirnya menjadi perahu. Setelah itu, baru saya bisa menyeberangi sungai dengan perahu tersebut.” Begitu orang alim itu berkata.
Si Atheist dan juga para penduduk kampung tertawa terbahak-bahak. Dia berkata kepada orang banyak, “Orang alim ini sudah gila rupanya. Masak pohon bisa jadi perahu dengan sendirinya. Mana bisa perahu jadi dengan sendirinya tanpa ada yang membuatnya!” Orang banyak pun tertawa riuh.
Setelah tawa agak reda, orang alim pun berkata, “Jika kalian percaya bahwa perahu tak mungkin ada tanpa ada pembuatnya, kenapa kalian percaya bahwa bumi, langit, dan seisinya bisa ada tanpa penciptanya? Mana yang lebih sulit, membuat perahu, atau menciptakan bumi, langit, dan seisinya ini?”
Mendengar perkataan orang alim tersebut, akhirnya mereka sadar bahwa mereka telah terjebak oleh pernyataan mereka sendiri.
“Kalau begitu, jawab pertanyaanku yang kedua,” kata si Atheist. “Jika Tuhan itu ada, mengapa dia tidak kelihatan. Di mana Tuhan itu berada?” Orang atheist itu berpendapat, karena dia tidak pernah melihat Tuhan, maka Tuhan itu tidak ada.
Orang alim itu kemudian menampar pipi si atheist dengan keras, sehingga si atheist merasa kesakitan.

Benar kiranya jika Al Qur’an disebut sebagai mukjizat. Bagaimana tidak, ternyata ayat-ayat Al Qur’an yang diturunkan di abad ke 7 masehi di mana ilmu pengetahuan belum berkembang (saat itu orang mengira bumi itu rata dan matahari mengelilingi bumi), sesuai dengan ilmu pengetahuan modern yang baru-baru ini ditemukan oleh manusia. Sebagai contoh ayat di bawah: “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” [Al Anbiyaa:30] Saat itu orang tidak ada yang tahu bahwa langit dan bumi itu awalnya satu. Ternyata ilmu pengetahuan modern seperti teori Big Bang menyatakan bahwa alam semesta (bumi dan langit) itu dulunya satu. Kemudian akhirnya pecah menjadi sekarang ini. Kemudian ternyata benar segala yang bernyawa, termasuk tumbuhan bersel satu pasti mengandung air dan juga membutuhkan air. Keberadaan air adalah satu indikasi adanya kehidupan di suatu planet. Tanpa air, mustahil ada kehidupan. Inilah satu kebenaran ayat Al Qur’an. Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur’an, ditegaskan bahwa masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu. “Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Al Qur’an, 21:33) Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam garis edar tertentu: “Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Al Qur’an, 36:3 Langit yang mengembang (Expanding Universe) Dalam Al Qur’an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini: “Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.” (Al Qur’an, 51:47) Menurut Al Qur’an langit diluaskan/mengembang. Dan inilah kesimpulan yang dicapai ilmu pengetahuan masa kini. Sejak terjadinya peristiwa Big Bang, alam semesta telah mengembang secara terus-menerus dengan kecepatan maha dahsyat. Para ilmuwan menyamakan peristiwa mengembangnya alam semesta dengan permukaan balon yang sedang ditiup. Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus “mengembang”. Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang. Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929. Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi. Gunung yang Bergerak “Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan.” [QS 27:88] 14 abad lampau seluruh manusia menyangka gunung itu diam tidak bergerak. Namun dalam Al Qur’an disebutkan gunung itu bergerak.
Gerakan gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka berada. Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang lebih rapat. Pada awal abad ke-20, untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan bahwa benua-benua pada permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun kemudian bergeser ke arah yang berbeda-beda sehingga terpisah ketika mereka bergerak saling menjauhi. Para ahli geologi memahami kebenaran pernyataan Wegener baru pada tahun 1980, yakni 50 tahun setelah kematiannya. Sebagaimana pernah dikemukakan oleh Wegener dalam sebuah tulisan yang terbit tahun 1915, sekitar 500 juta tahun lalu seluruh tanah daratan yang ada di permukaan bumi awalnya adalah satu kesatuan yang dinamakan Pangaea. Daratan ini terletak di kutub selatan. Sekitar 180 juta tahun lalu, Pangaea terbelah menjadi dua bagian yang masing-masingnya bergerak ke arah yang berbeda. Salah satu daratan atau benua raksasa ini adalah Gondwana, yang meliputi Afrika, Australia, Antartika dan India. Benua raksasa kedua adalah Laurasia, yang terdiri dari Eropa, Amerika Utara dan Asia, kecuali India. Selama 150 tahun setelah pemisahan ini, Gondwana dan Laurasia terbagi menjadi daratan-daratan yang lebih kecil. Benua-benua yang terbentuk menyusul terbelahnya Pangaea telah bergerak pada permukaan Bumi secara terus-menerus sejauh beberapa sentimeter per tahun. Peristiwa ini juga menyebabkan perubahan perbandingan luas antara wilayah daratan dan lautan di Bumi. Pergerakan kerak Bumi ini diketemukan setelah penelitian geologi yang dilakukan di awal abad ke-20. Para ilmuwan menjelaskan peristiwa ini sebagaimana berikut: Kerak dan bagian terluar dari magma, dengan ketebalan sekitar 100 km, terbagi atas lapisan-lapisan yang disebut lempengan. Terdapat enam lempengan utama, dan beberapa lempengan kecil. Menurut teori yang disebut lempeng tektonik, lempengan-lempengan ini bergerak pada permukaan bumi, membawa benua dan dasar lautan bersamanya. Pergerakan benua telah diukur dan berkecepatan 1 hingga 5 cm per tahun. Lempengan-lempengan tersebut terus-menerus bergerak, dan menghasilkan perubahan pada geografi bumi secara perlahan. Setiap tahun, misalnya, Samudera Atlantic menjadi sedikit lebih lebar. (Carolyn Sheets, Robert Gardner, Samuel F. Howe; General Science, Allyn and Bacon Inc. Newton, Massachusetts, 1985, s. 30) Ada hal sangat penting yang perlu dikemukakan di sini: dalam ayat tersebut Allah telah menyebut tentang gerakan gunung sebagaimana mengapungnya perjalanan awan. (Kini, Ilmuwan modern juga menggunakan istilah “continental drift” atau “gerakan mengapung dari benua” untuk gerakan ini. (National Geographic Society, Powers of Nature, Washington D.C., 1978, s.12-13) Tidak dipertanyakan lagi, adalah salah satu kejaiban Al Qur’an bahwa fakta ilmiah ini, yang baru-baru saja ditemukan oleh para ilmuwan, telah dinyatakan dalam Al Qur’an. “Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan dan Kami turunkan hujan dari langit lalu Kami beri minum kamu dengan air itu dan sekali kali bukanlah kamu yang menyimpannya.” (Al Qur’an, 15:22)
Ramalan Kemenangan Romawi atas Persia “Alif, Lam, Mim. Telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang).” (Al Qur’an, 30:1-4) Ayat-ayat ini diturunkan kira-kira pada tahun 620 Masehi, hampir tujuh tahun setelah kekalahan hebat Bizantium Kristen di tangan bangsa Persia, ketika Bizantium kehilangan Yerusalem. Kemudian diriwayatkan dalam ayat ini bahwa Bizantium dalam waktu dekat menang.

Rabu, 09 Mei 2012


JAUHI DEPRESI. KARENA DEPRESI MERUPAKAN JALAN MENUJU KESENGSARAAN
Depresi melanda di seluruh dunia,tanpa membedakan letak Negara. Penyakit ini menyerang siapa saja,tak peduli orang kaya atau miskin. Mereka yang menderita depresi biasanya berujung dengan … bunuh  diri!!!
                Upaya bunuh diri tak pernah memperhitungkan nama- nama,kedudukan maupun Negara asal. Berita-berita yang disiarkan menyebutkan bahwa depresi telah menyerang mantan presiden Amerika Serikat,Ronald Reagan. Penyakit ini menyerang Ronald Reagan saat usianya telah melewati tujuh puluh tahun,dimana ia seharusnya tidak lagi menghadapi tekanan dan berkali-kali menjalani operasi.

Selasa, 08 Mei 2012


‘Uzlah dan Dampak Positifnya
          ‘Uzlah (pengasingan diri) disini adlah ber-‘uzlah, dari segala bentuk kejahatan. Ber-‘uzlah seperti itu akan melapangkan dada dan mengikis semua kesedihan.
            Ibnu Taimiyyah berkata, “Ada keharusan bagi hamba untuk melakukan ‘uzlah agar dapat beribadah kepada Allah,berdzikir kepada Nya,membaca ayat-ayat Nya berdoa kepada-Nya,meminta ampunan-Nya,menjauhi tindakan-tindakan jelek.”
            Dalam buku Shaidul Khatir, Ibnu al-Jauzi telah menuliskan tiga pasal yang ringkasannya sebagai berikut: ”Saya tidak melihat dan tidak mendengar manfaat yang lebih besar dari pada ‘uzlah. Karena ‘uzlah adalah sebuah ketenangan,sebuah keagungan,sebuah kemuliaan,sebuah tindakan untuk menjauhkan diri dari keburukan dan kejahatan, sebuah kiat untuk menjaga kehormatan dan waktu,sebuah cara untuk menjaga usia,sebuah tindakan untuk menjauhkan diri dari orang-orang yang mendengki,sebuah pernungan terhadap akhirat,sebuah persiapan untuk bertemu Allah,sebuah pemusatan jiwa dan raga untuk melakukan ketaatan sebuah pemberdayaan nalarterhadap hal-halyang bermanfaat,dan sebuah eksplorasi terhadap nilai dan hokum dari nash-nash yang ada.”
            Alangkah indahnya ber-‘uzlah dengan buku; karena  orang akan dapat menambah usia,dapat menikmati kenikmatan dalam kesendirian,dapat mengembara menuju ketaatan,dan dapat berjalan-jalan dalam prenungan.
            Pada saat ber-‘uzlah kamu akan dapat mnyelami makna-makna,menangkap butiran-butiran nilai,mernungkan tujuan-tujuan hidup,dan membangun menara ide serta pemikiran.
            Pada saat ber-‘uzlah ruh berada dalam kegembiraan,hati berada dalam kebahagiaan terbesar,dan nurani berada dalam perburuan nilai-nilai.
            Semua orang besar menyirami ‘tanaman’ kemuliaan mereka dengan ‘air’ ‘uzlah sampai mereka menghasilkan buahnya yang bias di petik setiap saat dengan izin Rabb-Nya.
            Ali bin Abdul Aziz al-Jurjani berkata
            “mereka mengatakan padaku bahwa dalam dirimu ada kemurungan.
              Sebenarnya mereka melihat seorang yang menjauhi sikap yang rendah.
             Jika dikatakan,ada mata air,saya katakan saya melihatnya,namun jiwa
            merdeka tahan terhadap rasa haus.
            Saya tidak menunaikan hak ilmu jika setiap kali aku melihat sesuatu yang
            menggiurkan kujadikan dia tangga bagi diriku
            Apakah aku akan melakukan itu kemudian aku memetik kehinaan?
            Itu sama dengan mengikuti kebodohan yang demikian pasti.
            Andaikata orang berilmu menjaganya dia pasti menjaga mereka.
            Andaikata mengagungkannya didalam jiwa pasti diagungkan.
            Namun mereka mermehkannya,maka hinalah mereka
            mereka mengotorinya dengan ketamakan hingga dia bermuka masam.”

            Ahmad ibn Khalil al-Hanbali juga berkata,
            “Siapa menginginkan kemuliaan dan ketenangan dari kesedihan panjang
             melelahkan,
            ia harus menyendiri dan rela dengan yang sedikit saja.
            Bagaimana akan jadi bersih,jika ia hidup dari yang kotor.
            Antara fitnah,celaan para penipu dan bujukan kata manis orang-orang
            pendir.
            Di tengah-tengah para penghasut dan kekerdilan orang-orang kikir
            Ah,menyesal aku harus mengenal orang,menyesal harus mengenal jalan
           hidupnya.

           


Qadhi Ahmad ibn Abdul Aziz al-Jurjani berkata,
            “Tak pernah kunikmati manisnya hidup hingga teman dudukku rumah dan
             buku
.
            Tak ada yang lebih mulia daripada ilmu karenanya aku mencarinya untuk
            teman akrab.
            Kehinaan itu ada karena pergaulan,tinggalkanlah mereka dan hidup mulia.”

Penyair yang lain berkata,
“Aku diam dalam kesendirian dan tinggal dalam rumahku, ada rasa tenteram,dan tumbuh berkembang kebahagiaanku.
Kuputuskan hubunganku dengan sesama,dan aku tidak peduli apakah pasukan telah berangkat atau panglima telah menunggang kudanya.”

Al-Humaydi al-Muhaddats berkata,
Pertemuan dengan manusia tak akan mendatangkan faedah apa-apa, kecuali hanya menambah pembicaraan yang tak tertata
Kurangilah intensitas bertemu dengan mereka selain untuk menuntut ilmu atau kebaikan

Ibn faris berkata,
“Mereka berkata,bagaimana keadaanmu,kujawab,baik.
Satu kebutuhan terpenuhi dan yang lainnya tidak
Jika kesedihan telah menyesakkan dada
Saya katakana, semoga akan datang suatu hari dengan bantuan
Temanku adalah kucingku,sahabat jiwaku adalah buku-buku sedangkan kekasiku adalah lentera malam.”



SABAR ITU INDAH …
                Bersabar diri merupakan ciri orang-orang yang menghadapi berbagai kesulitan dengan lapang dada,kemauan yang keras,serta ketabahan yang besar. Oleh karena itu,jika kita tidak bersabar,apa yang bias kita lakukan?
                Apakah kamu memiliki solusi selain bersabar? Dan apakah kamu mengetahui senjata lain yang dapat kita gunakan seain kesabaran?
                Bersabarlah karena Allah! Dan sebaiknya kamu bersabar sebagaimana kesabaran orang yang yakin akan datangnya kemudahan,mengetahui tempat kembali yang baik,mengharap pahala, dan senang mengingkari kejahatan. Seberapapun besar permaslahan yang kamu hadapi,tetaplah bersabar. Karena kemenangan itu sesungguhnya akan datang  bersama kesabaran. Jalan keluar akan datang bersama kesulitan. Dan,setiap kesulitan itu ada kemudahan.




Jumat, 04 Mei 2012

 Ibadah wudhu tampaknya sepele dan mudah dilakukan. Karena itu, banyak umat Islam yang memandangnya biasa-biasa saja. Padahal, bila wudhu dikerjakan tidak sempurna, shalatnya pun tidak akan diterima (HR Bukhari No 135 dan Muslim No 224-225).
Kendati sederhana, manfaatnya sangat besar. Itulah yang dibuktikan oleh para ahli kesehatan dunia. Salah satunya adalah Prof Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater sekaligus neurolog berkebangsaan Austria. Ia menemukan sesuatu yang menakjubkan dalam wudhu karena mampu merangsang pusat syaraf dalam tubuh manusia. Karena keselarasan air dengan wudhu dan titik-titik syaraf, kondisi tubuh senantiasa akan sehat.
Dari sinilah ia akhirnya memeluk Islam dan mengganti namanya menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.
Ulama fikih juga menjelaskan hikmah wudhu sebagai bagian dari upaya untuk memelihara kebersihan fisik dan rohani. Daerah yang dibasuh dalam air wudhu-seperti tangan, daerah muka termasuk mulut, dan kaki –memang paling banyak bersentuhan dengan benda-benda asing, termasuk kotoran. Karena itu, wajar kalau daerah itu yang harus dibasuh.
Mokhtar Salem dalam bukunya Prayers a Sport for the Body and Soul menjelaskan, wudhu bisa mencegah kanker kulit. Jenis kanker ini lebih banyak disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang setiap hari menempel dan terserap oleh kulit. Kemudian, apabila dibersihkan dengan air (terutama saat wudhu), bahan kimia itu akan larut. Selain itu, jelasnya, wudhu juga menyebabkan seseorang menjadi tampak lebih muda.
Berbagai penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa munculnya penyakit kulit disebabkan oleh rendahnya kebersihan kulit. Karena itu, orang yang memiliki aktivitas padat (terutama di luar ruangan) disarankan untuk sesering mungkin membasuh atau mencuci anggota badannya yang terbuka, seperti kepala, muka, telinga, hidung, tangan, dan kaki.
Sebab, penyakit kulit umumnya sering menyerang permukaan kulit yang terbuka dan jarang dibersihkan, seperti di sela-sela jari tangan, kaki, leher, belakang telinga, dan lainnya. Karena itu, Mochtar Salem memberi saran agar anggota tubuh yang terbuka senantiasa dibasuh atau dibersihkan dengan menggunakan air.
Rasul SAW menyatakan, wajah orang yang berwudhu itu akan senantiasa bercahaya. Rasulullah akan mengenalinya nanti pada hari kiamat karena bekas wudhu. “Umatku nanti kelak pada hari kiamat bercahaya muka dan kakinya karena bekas wudhu.”
Muhammad Kamil Abd Al-Shomad, yang mengutip sumber dari Al-I’jaz Al-Ilmiy fi Al-Islam wa Al-Sunnah AlNabawiyah, menjelaskan bahwa manfaat semua hal yang diperintahkan dalam wudhu sangatlah besar bagi tubuh manusia. Mulai dari membasuh tangan dan menyela-nyela jari, berkumur-kumur, memasukkan air ke dalam lubang hidung, membasuh muka, membasuh kedua tangan sampai siku, mengusap kepala, membasuh telinga, hingga membasuh kaki hingga mata kaki.

Rabu, 25 April 2012










Lengkaplah sudah sepi ini mengurung sendiriku
Terkulai dikunyah nelangsa yang berapi-api
Menyusuri jalanan lengang
Bersimbah angan tanpa tujuan
Dalam derap gerimis yang pongah menghujam
Terbuai wajahmu menyusup bertubi-tubi
Membawa sebaris kata bahagia yg menenggelamkan nurani
Di atas pengharapan tak berkesudahan
Tentang rindu kusam
Tentang cinta terbuang
Mengutip satu namamu di antara keluh kesah
Gundah gelisah, air mata, dan lara
Masihkah ada sedikit senyum darimu
Di batas penantianku yang kini makin terbata
Jika masih ada ruang di hatimu
Untukku, sedikit saja, tolong bicaralah
Pada tanah membentang
Pada pohon-pohon rindang
Dan angin yang mengusik keangkuhan
Setidaknya biar ada tanda yg bisa kubaca dan kuraba
Janganlah sepi yang hadir
Janganlah semu yang membeku
Karena aku selalu berjalan menujumu

Jumat, 17 Februari 2012

Bismillahir-Rahmanir-Rahim ... “Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk sholat) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit. atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur’an itu dengan perlahan-lahan.” (QS. Al Muzzamil:1-4)

Firman Allah Subhanahu wa ta’alaa di atas telah memerintahkan dengan jelas kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang tengah tidur untuk melakukan sholat malam atau sholat tahajud. Dan perintah yang diberikan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut bukanlah perintah yang dikhususkan hanya kepada beliau saja, melainkan juga kepada seluruh umat beliau. Namun pada kenyataannya, betapa sedikit sekali umat muslim yang dapat berdiri dan mengistiqomahkan sholat tahajud ini.

Dari Jabir ra, ia barkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. bersabda, “Sesungguhnya pada malam hari itu benar-benar ada saat yang seorang muslim dapat menepatinya untuk memohon kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah akan memberikannya (mengabulkannya); dan itu setiap malam.” (HR. Muslim dan Ahmad)

Sholat tahajud merupakan salah satu bentuk komunikasi dengan Allah Subhanahu wa ta’alaa yang paling efektif. Karena sholat tahajud dilakukan manakala kebanyakan makhluk Allah Subhanahu wa ta’alaa sedang tertidur lelap. Masa yang penuh dengan kesunyian dan ketenangan akan membantu kita untuk lebih khusyuk bermunajat kepada Allah.

Seorang muslim yang senantiasa mendawamkan sholat tahajud, insya Allah akan selalu dicintai oleh Allah swt. Barang siapa mendawamkan sholat tahajud maka Allah Subhanahu wa ta’alaa akan menjaminnya dengan kehidupan di syurga kelak.

Dari Abdullah bin Salam, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makanan, dan sholat malamlah pada waktu orang-orang tidur, kalian akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Imam Tirmidzi)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda yang artinya,“Lazimkan dirimu untuk shalat malam karena hal itu tradisi orang-orang shalih sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa.” (HR. Ahmad)

Allah Subhanahu wa ta’alaa akan senantiasa memberikan kemuliaan kepada umatnya yang khusyuk dan kontinyu dalam mengamalkan sholat sunnah tahajud. Dari Sahal bin Sa’ad ra., ia berkata, “Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah saw lalu berkata, ‘Wahai Muhamad, hiduplah sebebas-bebasnya, akhirnya pun kamu akan mati. Berbuatlah semaumu, pasti akan dapat balasan. Cintailah orang yang engkau mau, pasti kamu akan berpisah. Kemuliaan orang mukmin dapat diraih dengan melakukan shalat malam, dan harga dirinya dapat ditemukan dengan tidak minta tolong orang lain.’”

Rasululah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seluruh manusia dikumpulkan di tanah lapang pada hari kiamat. Tiba-tiba ada panggilan dikumandangkan dimana orang yang meninggalkan tempat tidurnya, maka berdirilah mereka jumlahnya sangat sedikit, lalu masuk surga tanpa hisab. Baru kemudiaan seluruh manusia diperintah untuk diperiksa.”

Setelah melihat hebatnya kedudukan dan keutamaan mendawamkan sholat tahajud di atas, maka sudah sepatutnyalah bagi kita semua untuk senantiasa berlomba-lomba mendapatkan fadhilah dari sholat tahjud tersebut.

Berikut kami sekelumit suguhkan tips yang insya Allah akan membantu kita agar lebih mudah untuk bangun di sepertiga malam dan melaksanakan sholat sunnah tahajud.

1. Biasakan tidur di awal waktu, jangan bergadang untuk hal-hal yang tidak penting, yang akhirnya hanya akan membuat mata kita terlampau lelah dan mengantuk untuk bangun di sepertiga malam.

2. Bersungguh-sungguh mengamalkan adab-adab sebelum tidur. Biasakan berwudhu, sholat sunnah, berdzikir dan berdoa sebelum tidur. Jangan tidur dalam keadaan berhadats (terutama hadats besar), karena hal ini akan menimbulkan kemalasan di waktu bangun malam.

3. Janganlah paranoid dan menganggap bahwa bangun di sepertiga malam untuk melakukan sholat tahajud itu sebagai pekerjaan yang berat. Karena pemikiran semacam itu akan berpengaruh pada niat dan kekuatan kita untuk merealisasikan niat tersebut (dapat melemahkan niat dan tekad untuk melakukan sholat tahajud).

4. Senantiasa menjaga keikhlasan ketika berniat untuk bangun malam dan melakukan sholat tahjud. Dengan niat yang ikhlas, insya Allah akan meringankan pekerjaan yang semula tampak berat.

5. Cobalah untuk mengenali dan menyesuaikan waktu tidur masing-masing. Bila kita telah tahu berapakah standar waktu tidur kita masing-masing, maka kita akan dapat menentukan jam berapakah kita harus mulai tidur, sehingga kita akan bangun tepat di sepertiga malam. Jika memang ada tugas yang harus diselesaikan dan dibawa pada hari esok, lebih baik dikerjakan selepas melaksanakan sholat tahajud, jangan dikerjakan pada waktu malam (sebelum tidur) yang memakan waktu hingga larut malam dan akhirnya akan membuat kita tidak dapat bangun di sepertiga malam (kesiangan).

6. Jika memang memungkinkan, jangan lupa untuk melakukan tidur siang. Dengan tidur siang, insya Allah akan membuat kita lebih kuat untuk bangun di sepertiga malam dan melakukan sholat sunnah tahajud.

Jumat, 03 Februari 2012


Tips mengatasi stress
Stress adalah keadaan jiwa yang paling populer di masa kini. Stress bukan suatu penyakit, tetapi jika Anda tidak dapat mengatasinya dalam waktu tertentu, Anda akan terkena banyak masalah kesehatan.
       Beberapa hal yang dapat menyebabkan stress di tempat kerja;
-                   kondisi kerja yang selalu di bawah tekanan
-                   tidak jelasnya tugas yang di berikan
-                   kurangnya perencanaan kerja
-                   permintaan barang yang sangat tinggi
-                   adanya ancaman di kalangan karyawan
-                   teriakan dan makian dari konsumen
-                   teman kerja yang selalu mengganggu
-                   ketidak nyamanan fisik
-                   tempat kerja yang kurang memadai
-                   dan yang paling buruk, tidak adanya perbaikan untuk mengatasi masalah-masalah di atas

Hal-hal ini dapat menimbulkan gangguan kesehatan fisik dan mental, seperti depresi, gelisah, gugup, tidak dapat fokus untuk waktu yang lama dan keletihan yang berkepanjangan.
Jika ada hal-hal diatas yang Anda rasakan, rasanya Anda perlu segera merubah aktivitas sehari-hari baik di tempat kerja maupun di hidup Anda secara keseluruhan.
Berikut adalah tips mengatasi stress di tempat kerja:\
1.             Rencanakan dengan baik Aktivifitas Anda; apa, mengapa, bagaimana, kapan dan siapa yang bertanggung jawab terhadap tugas-tugas. Penting sekali untuk anda membuat perencanaan atau agenda dalam jangka panjang maupun pendek.
2.             Pastinya Anda di masa lalu pernah mengalami masalah-masalah di tempat kerja. Coba ingat kembali adakah cara-cara yang Dapat Anda gunakan untuk mengatasi masalah yang Anda hadapi saat ini.
3.             Ikutlah membangun iklim kerja yang menyenangkan, yaitu dengan brsikap terbuka dan berkomunikasi dengan sesama rekan kerja.
4.             Pastikan Anda mengerti tugas dan tanggung jawab Anda, serta jangan ragu untuk bertanya.
5.             Lakukan beberapa kali break untuk beberapa menit selama Anda bekerja.
6.             Miliki sikap toleransi pada sesama rekan kerja. Ingatlah bahwa masing-masing orang adalah pribadi yang unik.
7.             Delegasikan tanggung jawab Anda kepada anak buah anda.
8.             Pertahankan semangat tim Anda, misalnya dengan melakukan perayaan-perayaan kecil, atau berekreasi bersama.
9.                   Sediakan lingkungan kerja yang baik.

Sekiranya hanya itu yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat buat Anda semua.



Keirian biasanya datang dari kehilangan rasa bahagia. Seorang pemecah batu yang melihat seorang kaya, iri dengan kekayaan orang itu, dan aneh, tiba-tiba ia menjadi orang kaya. Ketika ia sedang bepergian dengan keretanya, ia harus memberi jalan kepada seorang pejabat. Iri dengan status pejabat itu, tiba-tiba ia menjadi seorang pejabat.


Ketika ia meneruskan perjalanannya, ia merasakan panas terik matahari. Iri dengan kehebatan matahari,tiba-tiba ia berubah menjadi matahari. Ketika ia sedang bersinar terang, sebuah awan hitam menyelimutinya. Iri dengan selubung awan, tiba-tiba ia berubah menjadi awan. Ketika ia sedang berarak di langit, angin menyapunya. Iri dengan kekuatan angin, tiba-tiba ia berubah menjadi angin.


Ketika ia sedang berhembus, ia tak kuasa menembus gunung. Iri dengan kegagahan gunung, tiba-tiba ia berubah menjadi gunung. Ketika ia sedang bertengger, ia melihat ada orang yang memecahnya. Iri dengan orang itu, tiba-tiba ia terbangunsebagai pemecah batu. Ternyata itu semua hanya mimipi si pemecah batu.


Karena kita semua saling tekait dan saling tergantung, tidak ada yang betul-betul lebih tinggi atau lebih rendah. Kehidupan ini baik-baik saja kok, sampai anda mulai membanding-bandingkan.